Pernahkah kalian memotret diri
kalian sendiri menggunakan kamera poket, hanphone, webcam, smartphone atau
lainnya? Kalau ya, menurut penelitian itu termasuk ciri-ciri selfie. Wah, apa
sih selfie itu ya? Gue yakin pasti kalian udah pada tau sama kata ini atau
paling ga pernah denger lah ya, atau mungkin belum tau sama skali. Yeah, untuk
itu gue bakal ngasih tau ke kalian semua apa sih selfie itu.
Selfie merupakan singkatan dari
self-potrait berasal dari bahasa inggris yang artinya memotret diri sendiri menggunakan
perangkat elektronik dan diupload ke situs media sosial seperti yang tertera
dalam kamus Oxford. Menurut pak Google pertama kali dilakukan oleh Robert
Cornelius pada tahun 1839 (eh, emangnya kamera udah canggih ya waktu itu? Yah
sudahlah ya). Saat era kamera polaroid menjadi salah satu tren di tahun 70an,
seorang bernama Andy Warhol juga pernah melakukan selfie dan itu tercatat
merupakan selfie kedua dalam sejarah. Skarang, di era teknologi serba maju,
aksi selfie juga sering terlihat.
Baru-baru ini kamus Oxford
menjadikan kata tersebut menjadi ‘word of the year’. Menurut Judy pearsall,
editorial director bahwa hastag #selfie muncul di Flickr pada awal 2004 tapi
penggunanya ga meluas sampai sekitar tahun 2012. Dikutip dari CBSNews, Rabu (20/11/2013), Selfie ditambahkan
di versi online kamus Oxford pada Agustus lalu. menobatkan sebagai kata tahun
ini melalui proses monitoring konten online dan pengumpulkan sekitar 150 juta
kata berbahasa Inggris yang dipakai tiap bulannya. Kata Selfie mengalahkan 7 kompetitor
lain, termasuk twerk, schmeat dan bitcoin. Menariknya, selfie memicu lahirnya
kata-kata anyar lain seperti belfie (foto bokong sendiri) hingga helfie
(foto rambut sendiri).
Dengan mengambil angle agak
tinggi sekitar 45 derajat, mata sedikit dibuat sayu, (terkadang) mengambil pose
duck face (pose bibir di monyongin/dimajuin kaya bebek), mengambil fotonya
dengan menggunakan aplikasi seperti Instagram untuk menambah kesan dramatis dan
lainnya, membuat aksi selfie menjadi sangat mudah dilakukan, kapan dan di
manapun juga. Meskipun mengasyikkan dan keliatan ga berbahaya, selfie juga bisa
memberikan efek buruk loh. Peggy Drexler Ph.D yang merupakan Asisten Professor
Psikologi di Weill Medical College bilang kalo selfie dalam kapasitas tertentu
bisa memberikan citra buruk ke seseorang.
"Studi terbaru di Inggris
menunjukkan bahwa mereka yang terlalu sering melakukan selfie kurang begitu
disukai," kata Peggy. Ia menjelaskan, mereka yang terlalu sering melakukan
selfie bisa dibenci karena membuat orang lain merasa tak nyaman dan tak
diperhatikan. Selain itu, juga mengganggu rasa percaya diri orang lain hingga
mereka mempertanyakan penampilan mereka sendiri. Selfie juga bisa menimbulkan
persaingan yang ga sehat. Kata Peggy, selfie dengan idola bisa menimbulkan keirian
dan keinginan buat mengalahkan penggemar yang lain.
Contoh dari aksi selfie kita bisa
lihat presiden Amerika Serikat Barrack Obama pada saat acara pemakaman
meninggalnya Nelson Mandela yang merupakan mantan presiden Afrika Selatan (kalo
ga salah ya,hehehe…) atau yang lagi hebohnya di tanah air tercinta ini adalah
presiden Indonesia yaitu Susilo Bambang Yudhoyono dengan perdana menteri
Malaysia yang sedang berkunjung ke sini.
thank nice infonya snagat menarik, silahkan kunjungi balik website kami http://bit.ly/2NlzJZM
BalasHapus